Cinta Puitis Versus Cinta Komersial

ada jadi rumah hadir sebagai Properti Konsultan dan Marketing agar konsumen dapat memilih hunian terbaik dengan memberikan daftar perumahan sesuai kebutuhan konsumen. Kami menawarkan berbagai pilihan Rumah, Apartemen dan Properti di Kota Medan yang menarik dengan rentang harga yang beragam.

Apakah saya yang terakhir romantis? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit bagi saya! Saya ingat saat-saat ketika cinta tampak lebih murni dan hening. Seorang anak laki-laki melihat seorang gadis, dia menyukainya, dia tersenyum malu padanya, memberinya harapan. Keinginan dipenuhi oleh harapan, dan waktu adalah juru masak yang sempurna untuk resep cinta romantis.

Semuanya berlanjut dengan pikiran damai di malam hari, sambil melihat bintang-bintang dan membuat harapan, harapan cinta yang manis! Hari-hari berlalu, anak laki-laki itu tidak bisa mengembalikan pikirannya ke jalur semula, terpesona oleh putri cantiknya.

Sekilas lagi, beberapa hari kemudian, akan membuat api tetap menyala, sampai anak itu tidak tahan lagi, dan pindah ke langkah berikutnya: puisi romantis dan mawar, bahkan mungkin permen cokelat. Cantik! Saya tidak akan melebih-lebihkan ini, dengan menyisipkan balkon dalam tindakan ini.Tapi mari kita akui, itu adalah masa lalu yang indah dari cinta dan puisi.

Hari ini, semuanya tampak begitu kosong dan tidak berarti. Media selalu menunjukkan kepada kita semakin banyak kekerasan dan seks, mendorong cinta menjauh dari hidup kita, menggantikannya hanya dengan keinginan. Sekarang wanita semakin tertarik pada rekening bank dan limusin yang dikendarai anak laki-laki itu, dan mungkin akan menganggap puisi dan permen sebagai pelanggaran atau tidak penting; mereka lebih memilih parfum atau kalung yang mahal.

Anak laki-laki itu, di sisi lain, tidak memiliki getaran itu lagi dalam suaranya, dia adalah orang yang stabil yang seharusnya tidak melepaskan rasa kurang percaya dirinya.

Dia mengendarai mobil mewahnya, berdandan mengikuti mode terbaru, wangi dan segalanya, dengan kacamata hitam untuk memberi dirinya sikap superior. Dia pergi ke rumahnya, memberikan klakson dan kemudian membawa pasangannya ke tempat paling mahal untuk membuatnya terkesan. Dan dia mungkin berhasil di sebagian besar waktu. Sangat indah, kata beberapa orang.

Yah, saya sangat menyesal, tetapi saya adalah salah satu orang yang tidak akan menyerah pada “cinta era baru” ini. Saya bertahan dengan cinta puitis yang dulu pernah ada, romantis yang tak tersembuhkan. Anda boleh menentang saya jika Anda mau, setiap orang bebas berpendapat, tetapi saya tetap menjadi mohican terakhir yang berpegang teguh pada gagasan bahwa cinta dan puisi bersatu sebagai berkah, dan tidak boleh dicabik-cabik.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *